Kamis, 08 September 2011

Renungan dan Taksu


100_3276.JPG                                                                                     RENUNGAN  DAN TAKSU                  60cmx80cm,[ pan.bayu ] 010.jpg
           Nusapenida merupakan sebuah pulau kecil bagian dari pulau Bali yang dikelilingi  lautan luas yang kehidupan dari masyarakat pesisirnya merupakan pelaut atau nelayan. Tahun 1974  saya dilahirkan di sebuah desa dari lingkungan seorang nelayan. Dalam masa kanak –kanak, saya sangat suka menggambar  walaupun saya dilahirkan jauh dari lingkungan seni utamanya seni rupa.
Niat  saya untuk bisa melukis bertambah besar, semenjak saya pernah membaca buku cerita sang pelukis  terkenal  Leonardo Da Vinci. Saya masih ingat isi buku itu yang  menceritakan masa muda Leonardo Da Vinci , yang sedang melukis seekor  tupai yang  berlarian diatas pohon yang tumbang. buku itu juga menceritakan keinginan  Leonardo Da Vinci yang berusaha ingin bisa terbang seperti burung,  kemudian Leonardo D.V. membuat sketsa manusia bersayap dan dengan ketrampilan dan juga usaha kerasnya pada akhirnya Leonardo D.V. bisa menciptakan sebuah kapal yang bisa terbang, sesuatu yang berguna untuk orang banyak.
Dengan berpedoman perjalanan dan usaha kerasnya  Leonardo Da Vinci, saya mempunyai tekad untuk selalu berusaha memperjuangkan keinginan saya untuk meraih impian saya menjadi pelukis walaupun tidak seperti Leonardo D.V.nantinya. Usaha terus saya lakukan dengan terus belajar melalui guru di sekolah ataupun dirumah. Dengan berbekal  keyakinan dan usaha keras  yang saya lakukan ,saya sering dipercaya mewakili sekolah dalam ajang perlombaan tingkat anak -  anak.
Text Box:                                     Dalam melanjutkan keinginan mewujudkan cita- cita setelah tamat dari sekolah menengah,  saya bertekad melanjutkan kesekolah seni rupa walaupun hal ini mendapat tantangan dari orang tua karena mengingat biaya yang nantinya akan mahal untuk ukuran kehidupan dari seorang nelayan. Walaupun banyak tantangan yang harus dihadapi, tekad dan perjuangan agar tetap melanjutkan kesekolah seni  akhirnya  terwujud, tahun 1990 saya masuk sekolah seni rupa di Denpasar, walaupun orang tua masih tetap berharap agar saya menjadi seorang nelayan untuk melanjutkan perjuangannya . Pada akhirnya saya hanya mampu mengenyam pendidikan disekolah  menengah senirupa  karena keterbatasan kemampuan dari orang tua.  Dengan berbekal keterbatasan pendidikan yang saya dapatkan saya melanjutkan belajar melukis secara otodidak dari membaca buku dan juga belajar melukis di beberapa tempat. Tahun 1997 saya memutuskan untuk kembali kekampung halaman di Nusapenida. Berbekal dari ilmu yang saya dapatkan di sekolah seni rupa maupun tehnik melukis yang pernah saya pelajari saya berusaha mengembangkan lebih dalam dan memperkenalkan seni dilingkungan tanah kelahiran yang mayoritasnya adalah nelayan. Usaha memperkenalkan seni di masyarakat kami sangatlah diterima  karena seni merupakan bagian dari hidup dan kehidupan berbudaya dalam kaitannya upacara keagamaan. Saya merasa cukup berbangga karena ilmu yang saya dapatkan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat kami. Berawal dari keberanian saya melangkah melanjutkan belajar melukis disekolah senirupa , beberapa adik dari anak –anak nelayan masyarakat kami banyak mengikuti  jejak dari saya yaitu melanjutkan ke sekolah senirupa  di Denpasar , walaupun beberapa dari mereka setelah tamat belajar dari sekolah senirupa tidak berlanjut aktip melukis sampai saat ini , mereka hanya dapat mengamalkan ilmu yang didapatnya untuk membantu masyarakat kami dalam kegiatan upacara agama dan adat istiadatnya. Tidak terlepas dari keinginan dan harapan   orang tua masa lalu dari  sesuatu yang terjadi  pada lingkungan dan masyarakat kami, saya berusaha memadukan kehidupan dilingkungan kami dengan suatu karya senirupa yaitumemadukan keharmonisan    tradisional,   budaya   dalam   kemodernan .                                                                                                                                                                                                                                                                       
Dengan keyakinan dan keinginan yang sudah tertanam dari masa kecil untuk terus  melanjutkan perjuangan menjadi seorang pelukis , saya tidak merasa menyerah walaupun kini tempat untuk menuangkan inspirasi bukanlah tempat lingkungan seni . Saya berkeyakinan tempat bukanlah menjadi hambatan untuk berkarya, hal ini saya jadikan sesuatu yang memicu semangat untuk terus bisa berkarya dan  menciptakan sesuatu yang bernilai,  baik untuk kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan berkesenian utamanya dalam berkarya seni rupa. Sekembalinya saya untuk menetap di tanah kelahiran , banyak sisi kehidupan yang dapat saya ungkap dan ketahui nantinya yang akan memberi  inspirasi dan mempunyai ciri khas tersendiri .
                      INSPIRATION          











                                                                                                                                 

                                .







                       Karya ini  dibuat tahun 2006 , menggambarkan perunungan terdalam  gundahan hati  dalam hayalan tak terbatas pencarian jati diri dalam ruang terisolasi oleh keadaan , penggalian nilai spiritual dan tradisional secara mendalam memberikan ruang seni untuk perlu diungkap lebih jauh, sejauh  dunia alusinasi pemikiran manusia  dalam menterjemahkan arti  sebuah kehidupan .

MUTIARA   PUTIH                           
 DARI  LAUTAN        
             Dalam perjalanan berkesenian saya, pada tahun  1997  suatu keajaiban datang yang  memberi    pengaruh  sangat besar  untuk perkembangan dalam saya berkarya .  Dari salah seorang nelayan di kampung kami  ,beliau memperoleh satu kaleng warna  di tengah lautan sewaktu berlayar mencari   ikan , warna tersebut lalu dipungut dan  dibawa pulang untuk diberikan kepada saya.    Ternyata warna tersebut adalah warna putih yang memiliki kualitas sangat bagus . Berawal dari pemberian warna tersebut saya bebas berekspresi dan mulai masuk kedalam  lukisan abstrak ,  dari sinilah saya terus  menekuni  lukisan  abstrak .  Karena anugerah yang  saya dapatkan   darilaut,  saya  mengekspresikan  pecahan gelombang laut sebagai tehnik jipratan dalam berkarya senilukis abstrak yang  sangat  mempengaruhi  perubahan dalam  hidup  berkesenian saya.

             Di tahun  1998 saya dikaruniai seorang putra yang diberi nama BAYU ,saya mengambil hikma dari kelahiran dari anak saya ini. Nama Bayu berarti kekuatan yang nantinya akan memberi  semangat  pada tujuan  dan kekuatan  karya -  karya  saya . Dari kelahiran ini sebagai orang tua anak pertama,  saya terinspirasi untuk menjadikan nama  Pan Bayu  sebagai nama dalam karya- karya saya . Kata PAN  berarti  panggilan untuk orang tua pada masyarakat kami yang berarti pembimbing , walaupun hal ini berlangsung  pada jaman dulu yang kini sudah langka,  saya  mencoba membangkitkan kembali.  Tujuan pemakaian nama dalam saya berkarya menjadi Pan Bayu,karena kata Pan Bayu mengandung nilai pilosofi yang sangat tinggi , yang nantinya memberi semangat dan fower disetiap karya-karya saya .
ANUGERAH                                                                 SATU TUJUAN                                                                   
               Dalam pembentukan  mental untuk melangkah kedepan dalam sisi perjalanan mewujudkan tujuan , saya terus menggali dan mencoba sesuatu yang akan menjadi karakter pada karya saya .  Di  tahun  1999  tepatnya pagi hari saya berjalan ditepi  pantai  banyak  para  nelayan  sibuk memanen hasil tangkapan ikannya .  Suatu anugerah turun  temurun , satu persatu perahu nelayan banyak  mendapatkan hasil,  rasa syukur saya rasakan dihati  mereka,  kesibukan dan panasnya matahari  tidakmenjadi  halangan ,   mereka terus  memanen satu persatu ikan yang tertangkap di jaring . Mulai dari sinilah terinspirasi  mencoba menggunakan media dari  jaring  untuk   menjadi   objek  pribadi,  yang merupakan  karunia  dalam perjalanan saya berkarya .  Setelah mendapat inspirasi memakai media  jaring untuk mencoba sebagai media instilasi atau media dasar dalam saya melukis ,ternyata  sangat sulit  karena saya belum mengenal  sifat  jaring untuk dijadikan background  dalam lukisan , Beberapa kali usaha saya coba lakukan,  usaha tersebutselalu tidak memuaskan. Walaupun selalu menemui kegagalan saya tidak putus asah untuk selalu mencoba terus ,walaupun kapasitas untuk melukis menggunakan media  ini agak jarang sekali saya lakukan karena selalu mendapatkan kesulitan ,dari harga bahan jaring yang saya beli harganya mahal dan untuk perekatannya menghabiskan bahan warna dan waktu yang cukup banyak .
        Di tahun  2002  sebuah jaring bekas yang sudah terbuang oleh nelayan saya temukan di tepi pantai tersangkut disebatang pohon yang sudah mati ,  kondisi jaring tersebut sudah rusak , robek dan usang saya mencoba membawa pulang untuk dijadikan bahan dasar dalam saya melukis dengan media jaring kembali  yang sudah agak lama saya tidak melakukannya . Suatu Anugerah yang luar biasa , ternyata dengan pemakian jaring bekas  memberi roh  dan kekuatan disetiap saya berekspiremen  dalam bidang ini, ada suatu kontak bathin untuk terus lebih memperdalamnya lagi .
            Dalam perjalanan untuk lebih menyatukan jiwa kedalam media ekspiremen yang sudah ada , masih banyak proses yang harus diketahui untuk mendapatkan hasil yang sesuai karakter dari bahan jaring bekas ini . Sebagai awal dalam pembentukan saya mengekspresikan kebebasan apa yang terjadi dalam bathin saya sesuai alur dari media jaring yang saya bentuk . Nuansa kebebasan dari bentukan alamiah jaring dengan kekuatan alam laut dengan sentuhan jipratan memberi  arah kedalam lukisan abstrak . Penggunaan media jaring bekas terasa memiliki roh dan kekuatan, terkadang apa yang saya lakukan dalam melukis diluar nalar yang saya pikirkan , karena pembentukan objek dalam lukisan terbentukgan sendirinya . Media jaring bekas yang sudah terpakai bisa jadi memiliki roh dan kekuatan lain , hal ini mungkin dikarenakan jaring yang akan dipakai melaut oleh nelayan sebelumnya dibuatkan sesajen dan dilakukan dihari baiknya . Suatu anugerah yang luar biasa yang didapat di tanah kelahiran ,untuk mensyukurinya kembali ke diri saya sendiri untuk memaksimalkan dalam berekspiremen kedepannya .                                                       

  Karya abstrack  2006 .

Karya –karya abstrack  2006
                    


KONSEP   :  PURUSHA SUKTHA           
          Wujud rasa bhakti yang bercerita tentang ungkapan rasa syukur  kepada sang pencipta , ungkapan  Yadnya persembahan  melalui ruang rupa ,  karena Beliau telah memberikan kehidupan  dan  sesuatu yang lebih kepada saya yaitu jiwa dan roh berkesenian walaupun saya terlahir dalam lingkungan yang bukan lingkungan darah seni.   Konsep ini merupakan  ungkapan persembahan  bathin, yang membentuk kepribadian saya dalam hubungan budaya,  tradisi dan kegiatan kemasyarakatan.
Sebagai wujud pengungkapan rasa bhakti saya, sebagai konsep dasar untuk melangkah kedepannya  ,saya menciptakan karya – karya yang bernilai religius.
Dalam penciptaan  karya – karya ini terkadang muncul sesuatu keanehan atau keajaiban, karena sebelum terpikirkan karya yang akan dibuat sudah terbentuk dengan adanya sesuatu objek yang tanpa disadari  muncul dengan sendirinya.
Konsep Purusha Suktha merupakan konsep dasar  saya untuk melangkah kedepan dalam menciptakan karya – karya yang memiliki kekuatan religious kekuatan yang muncul dengan sendirinya, seperti karya – karya yang saya buat  dalam konsep : Purusha Suktha, dan konsep hubungan manusia dengan alam .

          Dalam pengerjaan karya ini,  terkadang keanehan sering terjadi    seperti munculnya objek – objek  diluar pemikiran,  objek itu muncul  dalam kanvas yang sudah diisi dengan material jaring bekas dan untuk pengerjaan selanjutnya tinggal memperjelas objek yang sudah ada .


          
      
Karya   tahun  2006 – 2007
konsep  :  PURUSHA SUKTHA     
                       Title  : ALAM KEDAMAIAN                        size :120cmx100cm
                                                                                            Thn :2006
                             
        Story : Kelahiran dalam kehidupan manusia merupakan proses Reingkarnasi kelahiran kembali, dalam setiap kehidupan mengalami rangkaian lahir, hidup dan mati . Tiga aspek ini yang diungkap dalam karya ini , seorang bayi terlahir dalam sebuah lingkaran yang tergambar disini setangah lingkaran, berwarna kecoklatan merah yang menggambarkan perjuangan seorang Bayi dan separuh jiwa sang Ibu untuk bisa terlahir dengan selamat,dengan bertumpuan pada tali pusar kehidupan yang tergambar disini seekor burung warna putih memberi kekutan hidup yang penuh kesucian agar kelahiran hidup manusia bisa terangkat dengan selamat yang akan nantinya  dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh kesucian dan kebaikan.Dari proses kehidupan yang dijalani oleh manusia pada akhirnya nanti berakhir dengan kematian, manusia harus bisa mengingat dalam kehidupan ini bahwa kita masih ada dunia ke tiga yang akan kita tuju yaitu Dunia Akhirat yang merupakan suatu pencapaian keabadian dalam ALAM KEDAMAIAN, dalam karya ini alam kedamaian saya gambarkan sebuah lingkaran putih dengan bayangan orang duduk bersila yang menggambarkan alam yang penuh kesucian dan juga kedamaian.
                   Title : KELAHIRAN ABADI               Size : 120 cmx 100cm.
                                                                                         Thn : 2006               
                                             
                 
        Story : Suatu pencarian kelahiran terakhir atau keabadian dalam kehidupan manusia dari proses kelahiran berulang, dalam karya ini digambarkan seekor Angsa putih beterbangan diantara bayi-bayi . Angsa putih disini dilambangkan suatu kehidupan yang bijak dan suci, jika manusia mampu melakukan hal terbaik dalam hidupnya  nantinya akan menempatkan dirinya pada posisi kehidupan yang terakhir,kehidupan yang penuh kebahagian  dan kedamaian. Angsa putih dengan kepala menengadah sedikit kearah atas dengan paruh dan kepala berhiaskan kuning keemasan, melambangkan sisi  kehidupan yang suci dengan penuh kebijaksanaan menjalani ajaran yang diatas yaitu ajaran Ketuhanan. Diantara burung angsa terlihat beberapa bayi membentuk sebuah lingkaran melambangkan kelahiran berulang yang pada akhirnya nanti akan menemui kelahiran terakhir yaitu suatu kelahiran yang abadi .

  KARYA  2006 – 2007.
       KONSEP : PURUSHA SUKTHA                                    
                           
RENUNGAN                         80cm x 60cm.                                       KELAHIRAN                    80cm x 60cm
                             
LINGKARAN    PUNARBHAWA       80cm x 60 cm                            TABUH RAH                            100cm x 120cm


  KARYA  2006 – 2007.
       KONSEP : PURUSHA SUKTHA                                    
                               
        PUNARBHAWA                                                                                     KEBEBASAN                          100cm x 120cm

                         
BENIH KEHIDUPAN                          120cm x100cm                                         TARIAN YOGI                                 80cm x 60cm
 KARYA  2006 – 2007.
       KONSEP : PURUSHA SUKTHA                                    
               
                   
                     

Jumat, 17 Juni 2011

Kayu Sakti

Contact

Hp : 081338765677
Email : pan.bayu@gmail.com