
![60cmx80cm,[ pan.bayu ] 010.jpg](file:///C:/DOCUME%7E1/Axioo/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Nusapenida merupakan sebuah pulau kecil bagian dari pulau Bali yang dikelilingi lautan luas yang kehidupan dari masyarakat pesisirnya merupakan pelaut atau nelayan. Tahun 1974 saya dilahirkan di sebuah desa dari lingkungan seorang nelayan. Dalam masa kanak –kanak, saya sangat suka menggambar walaupun saya dilahirkan jauh dari lingkungan seni utamanya seni rupa.
Niat saya untuk bisa melukis bertambah besar, semenjak saya pernah membaca buku cerita sang pelukis terkenal Leonardo Da Vinci. Saya masih ingat isi buku itu yang menceritakan masa muda Leonardo Da Vinci , yang sedang melukis seekor tupai yang berlarian diatas pohon yang tumbang. buku itu juga menceritakan keinginan Leonardo Da Vinci yang berusaha ingin bisa terbang seperti burung, kemudian Leonardo D.V. membuat sketsa manusia bersayap dan dengan ketrampilan dan juga usaha kerasnya pada akhirnya Leonardo D.V. bisa menciptakan sebuah kapal yang bisa terbang, sesuatu yang berguna untuk orang banyak.
Dengan berpedoman perjalanan dan usaha kerasnya Leonardo Da Vinci, saya mempunyai tekad untuk selalu berusaha memperjuangkan keinginan saya untuk meraih impian saya menjadi pelukis walaupun tidak seperti Leonardo D.V.nantinya. Usaha terus saya lakukan dengan terus belajar melalui guru di sekolah ataupun dirumah. Dengan berbekal keyakinan dan usaha keras yang saya lakukan ,saya sering dipercaya mewakili sekolah dalam ajang perlombaan tingkat anak - anak.


Dengan keyakinan dan keinginan yang sudah tertanam dari masa kecil untuk terus melanjutkan perjuangan menjadi seorang pelukis , saya tidak merasa menyerah walaupun kini tempat untuk menuangkan inspirasi bukanlah tempat lingkungan seni . Saya berkeyakinan tempat bukanlah menjadi hambatan untuk berkarya, hal ini saya jadikan sesuatu yang memicu semangat untuk terus bisa berkarya dan menciptakan sesuatu yang bernilai, baik untuk kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan berkesenian utamanya dalam berkarya seni rupa. Sekembalinya saya untuk menetap di tanah kelahiran , banyak sisi kehidupan yang dapat saya ungkap dan ketahui nantinya yang akan memberi inspirasi dan mempunyai ciri khas tersendiri .
INSPIRATION 



.
Karya ini dibuat tahun 2006 , menggambarkan perunungan terdalam gundahan hati dalam hayalan tak terbatas pencarian jati diri dalam ruang terisolasi oleh keadaan , penggalian nilai spiritual dan tradisional secara mendalam memberikan ruang seni untuk perlu diungkap lebih jauh, sejauh dunia alusinasi pemikiran manusia dalam menterjemahkan arti sebuah kehidupan .
MUTIARA PUTIH 

DARI LAUTAN

Di tahun 1998 saya dikaruniai seorang putra yang diberi nama BAYU ,saya mengambil hikma dari kelahiran dari anak saya ini. Nama Bayu berarti kekuatan yang nantinya akan memberi semangat pada tujuan dan kekuatan karya - karya saya . Dari kelahiran ini sebagai orang tua anak pertama, saya terinspirasi untuk menjadikan nama Pan Bayu sebagai nama dalam karya- karya saya . Kata PAN berarti panggilan untuk orang tua pada masyarakat kami yang berarti pembimbing , walaupun hal ini berlangsung pada jaman dulu yang kini sudah langka, saya mencoba membangkitkan kembali. Tujuan pemakaian nama dalam saya berkarya menjadi Pan Bayu,karena kata Pan Bayu mengandung nilai pilosofi yang sangat tinggi , yang nantinya memberi semangat dan fower disetiap karya-karya saya .
ANUGERAH SATU TUJUAN 


Di tahun 2002 sebuah jaring bekas yang sudah terbuang oleh nelayan saya temukan di tepi pantai tersangkut disebatang pohon yang sudah mati , kondisi jaring tersebut sudah rusak , robek dan usang saya mencoba membawa pulang untuk dijadikan bahan dasar dalam saya melukis dengan media jaring kembali yang sudah agak lama saya tidak melakukannya . Suatu Anugerah yang luar biasa , ternyata dengan pemakian jaring bekas memberi roh dan kekuatan disetiap saya berekspiremen dalam bidang ini, ada suatu kontak bathin untuk terus lebih memperdalamnya lagi .


Karya abstrack 2006 .
Karya –karya abstrack 2006





KONSEP : PURUSHA SUKTHA 


Sebagai wujud pengungkapan rasa bhakti saya, sebagai konsep dasar untuk melangkah kedepannya ,saya menciptakan karya – karya yang bernilai religius.
Dalam penciptaan karya – karya ini terkadang muncul sesuatu keanehan atau keajaiban, karena sebelum terpikirkan karya yang akan dibuat sudah terbentuk dengan adanya sesuatu objek yang tanpa disadari muncul dengan sendirinya.
Konsep Purusha Suktha merupakan konsep dasar saya untuk melangkah kedepan dalam menciptakan karya – karya yang memiliki kekuatan religious kekuatan yang muncul dengan sendirinya, seperti karya – karya yang saya buat dalam konsep : Purusha Suktha, dan konsep hubungan manusia dengan alam .
Dalam pengerjaan karya ini, terkadang keanehan sering terjadi seperti munculnya objek – objek diluar pemikiran, objek itu muncul dalam kanvas yang sudah diisi dengan material jaring bekas dan untuk pengerjaan selanjutnya tinggal memperjelas objek yang sudah ada .
Karya tahun 2006 – 2007
konsep : PURUSHA SUKTHA

Thn :2006

Story : Kelahiran dalam kehidupan manusia merupakan proses Reingkarnasi kelahiran kembali, dalam setiap kehidupan mengalami rangkaian lahir, hidup dan mati . Tiga aspek ini yang diungkap dalam karya ini , seorang bayi terlahir dalam sebuah lingkaran yang tergambar disini setangah lingkaran, berwarna kecoklatan merah yang menggambarkan perjuangan seorang Bayi dan separuh jiwa sang Ibu untuk bisa terlahir dengan selamat,dengan bertumpuan pada tali pusar kehidupan yang tergambar disini seekor burung warna putih memberi kekutan hidup yang penuh kesucian agar kelahiran hidup manusia bisa terangkat dengan selamat yang akan nantinya dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh kesucian dan kebaikan.Dari proses kehidupan yang dijalani oleh manusia pada akhirnya nanti berakhir dengan kematian, manusia harus bisa mengingat dalam kehidupan ini bahwa kita masih ada dunia ke tiga yang akan kita tuju yaitu Dunia Akhirat yang merupakan suatu pencapaian keabadian dalam ALAM KEDAMAIAN, dalam karya ini alam kedamaian saya gambarkan sebuah lingkaran putih dengan bayangan orang duduk bersila yang menggambarkan alam yang penuh kesucian dan juga kedamaian.

Thn : 2006

Story : Suatu pencarian kelahiran terakhir atau keabadian dalam kehidupan manusia dari proses kelahiran berulang, dalam karya ini digambarkan seekor Angsa putih beterbangan diantara bayi-bayi . Angsa putih disini dilambangkan suatu kehidupan yang bijak dan suci, jika manusia mampu melakukan hal terbaik dalam hidupnya nantinya akan menempatkan dirinya pada posisi kehidupan yang terakhir,kehidupan yang penuh kebahagian dan kedamaian. Angsa putih dengan kepala menengadah sedikit kearah atas dengan paruh dan kepala berhiaskan kuning keemasan, melambangkan sisi kehidupan yang suci dengan penuh kebijaksanaan menjalani ajaran yang diatas yaitu ajaran Ketuhanan. Diantara burung angsa terlihat beberapa bayi membentuk sebuah lingkaran melambangkan kelahiran berulang yang pada akhirnya nanti akan menemui kelahiran terakhir yaitu suatu kelahiran yang abadi .

KONSEP : PURUSHA SUKTHA


RENUNGAN 80cm x 60cm. KELAHIRAN 80cm x 60cm


LINGKARAN PUNARBHAWA 80cm x 60 cm TABUH RAH 100cm x 120cm

KONSEP : PURUSHA SUKTHA


PUNARBHAWA KEBEBASAN 100cm x 120cm


BENIH KEHIDUPAN 120cm x100cm TARIAN YOGI 80cm x 60cm

KONSEP : PURUSHA SUKTHA








